Transfer For Payment menjadi varian produk baru yang merupakan pengembangan dari layanan Transfer Antarbank yang sebelumnya telah eksis. Diyakini, layanan ini akan memenuhi kebutuhan nasabah karena tidak hanya melayani nasabah perbankan, namun juga non perbankan.
Perkembangan transaksi pembayaran elektronis yang terus meningkat saat ini turut dipicu oleh beralihnya perilaku bertransaksi nasabah dari konvensional ke arah elektronis. Edukasi yang dilakukan Bank Indonesia (BI) hingga kalangan perbankan terkait program Less-cash Society perlahan mulai menunjukkan signal positif.
Nasabah terus memanfaatkan berbagai delivery channel, seperti ATM, EDC, Internet Banking dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan transaksi perbankannya. Sementara dari sisi perbankan, perbankan terus melakukan inovasi-inovasi layanan demi menciptakan kemudahan bagi nasabah. Salah satunya adalah fokus pada pengembangan layanan elektronis bagi nasabah.
Selain perbankan, industri non-perbankan pun saat ini turut masuk dan memeriahkan era persaingan transaksi pembayaran elektronis. Sektor barang dan jasa menjadi sasarannya, mengingat di zaman teknologi seperti saat ini di mana kebutuhan barang dan jasa semakin tinggi maka non-perbankan pun turut mengambil kue di industri ini. Tren E-Commerce yang sedang happening saat inilah yang merupakan jawabannya.
Sebagai pelaku di industri sistem pembayaran nasional, Artajasa melihat Industri E-Commerce menjadi pintu masuk dalam upaya melakukan pengembangan layanan khususnya bagi kalangan non-perbankan. Melihat tingginya tren peningkatan transaksi transfer antarbank melalui jaringan ATM Bersama dalam lima tahun terakhir, Artajasa pun meluncurkan layanan Transfer For Payment (TFP) yang akan menjembatani kebutuhan nasabah perbankan maupun non-perbankan dalam melakukan transaksi pembayaran online.
BI sendiri mencatat sepanjang Januari – Juli tahun 2013 saja, untuk layanan transfer antarbank mampu mencapai hampir 150 juta transaksi. Walaupun volumenya belum menyamai transaksi tarik tunai, namun hasil ini menggambarkan bahwa awareness nasabah terus membaik.
TFP sendiri adalah sebuah mekanisme pembayaran online berbasis virtual account dengan menggunakan fitur transfer antar bank pada jaringan ATM Bersama yang saat ini juga telah terkoneksi dengan jaringan Prima dan ALTO, di mana nasabah dari ketiga jaringan ATM tersebut dapat melakukan pengiriman dana dari rekening bank mereka ke suatu rekening tujuan tertentu (virtual account) dengan memasukkan kode 987 sebagai kode bank tujuan dan sejumlah digit angka yang akan digunakan sebagai kode bayar.
Hadirnya TFP ini pun dilatar belakangi oleh terbatasnya kemampuan bagi biller/merchant skala kecil dan menengah untuk dapat terkoneksi dengan delivey channel pembayaran milik perbankan. Artajasa yang memiliki pengalaman terkoneksi dengan industri perbankan melalui layanan ATM Bersama tentunya mencoba memberikan solusi Transfer For Payment yang efektif dan efisien bagi kalangan non-perbankan seperti biller/merchant.
Sektor ritel tak ayal menjadi salah satu targer pasar layanan ini. Selain itu lembaga keuangan selain bank pun menjadi potensi besar yang dapat dijangkau oleh TFP. Beberapa industri tersebut di antaranya adalah Layanan Publik, Asuransi, Multifinance, Toko Online, Akomodasi & Transportasi dan Lembaga Donasi.
Setelah berjalan selama sembilan bulan di tahun 2014, saat ini sebanyak 16 merchant yang terdiri dari berbagai industri seperti Transportasi, E-Commerce, Game Voucher, Kuliner dan Asuransi, telah bergabung untuk memanfaatkan layanan TFP Artajasa ini. Keseluruhan merchant tersebut kini telah beropreasi. Ke depannya, Artajasa menargetkan pertumbuhan jumlah merchant tiga kali lipat setiap tahunnya.
Secara teknis, untuk dapat mengimplementasikan layanan Transfer for Payment ini, merchant cukup menyiapkan koneksi internet publik yang dapat menghubungkan sistem Artajasa dengan sistem billing merchant tersebut menggunakan API specification. Artajasa juga dapat menyediakan solusi hosting bila Institusi yang ingin bergabung tidak memiliki kemampuan dari sisi infrastruktur dan teknis. Untuk promosi layanan, antara Artajasa dan merchant dapat melakukan joint promo dengan berbagai macam bentuk promosi.
Tidak hanya menjamin transaksi terjadi secara real time dan online di sisi merchant maupun nasabah, keamanan dan kemudahan bertransaksi merupakan kelebihan yang dimiliki layanan TFP ini sehingga sangat dibutuhkan oleh merchant/biller yang menginginkan solusi sistem pembayaran yang handal dan terpercaya, oleh sebab alasan itu pulalah membuat merchant yang telah bergabung tertarik untuk menggunakan layanan ini.
Dengan menggunakan jaringan transfer antar bank, pelanggan merchant yang memiliki kartu ATM bank berlogo ATM Bersama, Link dan ALTO dapat dengan mudah melakukan transfer dana untuk pembayaran barang / jasa dari merchant. Dengan kemudahan dan kecepatan layanan Transfer for Payment, tak heran bila layanan ini cukup diterima oleh masyarakat. Sosialisasi layanan ini tentu akan terus dilakukan agar jumlah transaksinya terus meningkat.
Salah satu merchant yang telah bergabung dengan layanan ini adalah Garuda Indonesia, yang secara resmi melakukan kerjasama untuk layanan pembayaran tiket online melalui transfer ATM Bersama dengan Artajasa pada tanggal 16 April 2014 lalu. Pelanggan Garuda Indonesia pun kini dapat memanfaatkan berbagai channel pembayaran perbankan untuk melakukan pembayaran tiket Garuda Indonesia secara online.
Mekanisme pembayaran tiket online ini memiliki dua tahap, tahap pertama adalah tahap pemesanan. Pelanggan Garuda dapat memesan tiket di channel yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. Kemudian tahap kedua adalah tahap pembayaran melalui delivery channel bank anggota ATM Bersama seperti, mesin ATM, SMS Banking, Internet Banking atau Teller.
Garuda Indonesia menyediakan beberapa channel untuk transaksi secara online yaitu melalui website, Garuda Indonesia Online Sales/GOS (B2T) untuk travel agent dan Corporate Online sales/COS (B2B) untuk pelanggan corporate. Selanjutnya Garuda Indonesia juga akan mengoperasikan channel eRetail (B2C) untuk pelanggan ritel dan Mobile Application Internet. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi member GOS dan COS untuk melakukan transaksi.
Dengan demikian, kebutuhan masyarakat akan pembayaran yang terintegrasi pun kini semakin mudah sekaligus semakin luas.
Penulis : Ririn Aprilia
Sumber : http://nasional.news.viva.co.id, Selasa, 30 Desember 2014