Menjadi pengusaha bukan hanya sekedar pilihan hidup semata, tapi jiwa kewirusahaan sangatlah penting dalam membentuk kepribadian yang tangguh.
Untuk itu menjadi pengusaha haruslah dibiasan dan dilatih sejak usia dini.Ada sepuluh poin tentang bagaimana cara mengembangkan jiwa bisnis kepada anak.
- Pertama, ajarkan anak anda untuk mempunyai target-target tertentu dan ajarkan mereka bagaimana cara mencapainya. Permainan yang bisa dilakukan bersama anak anda adalah dengan cara mengajak anak untuk menuliskan 10 keinginan mereka. Kemudian dari 10 keinginan itu, ajaklah anak untuk berpikir, keinginan mana yang paling bisa membawa manfaat terbesar bagi hidup mereka. Lalu jadikan keinginan itu menjadi suatu fokus yang harus dicapai. Langkah berikutnya adalah berikan langkah-langkah terperinci kepada mereka, supaya mereka mengetahui cara untuk mencapai target tersebut. Tidak lupa untuk selalu memberikan pujian dan motivasi jika mereka berhasil melakukan satu tahap.
- Kedua, ajarkan anak untuk bisa melihat peluang. Banyak orang tidak mendayagunakan potensi yang ada pada diri mereka, karena mereka kurang bisa melihat peluang disekitarnya. Karena dari itu, sangatlah penting untuk mengajarkan anak untuk melihat potensi dan peluang yang ada pada diri mereka dan disekitar mereka. Bagaimana caranya? Tanyakan pada mereka tentang hal-hal kecil yang terkadang mengganggu diri mereka. Sebagai contoh, sebagian anak merasa kesal jika mereka tidak mampu untuk mengambil barang dari tempat yang tinggi. Kemudian ajaklah mereka untuk berdiskusi bagaimana cara memecahkan masalah tersebut. Hal ini akan mengajarkan pada mereka untuk membuat solusi dan akan memacu mereka untuk mengungkapkan ide mereka.
- Ketiga, ajarkan anak untuk belajar berjualan. Ilmu untuk berjualan bukan hanya harus dimiliki oleh seorang pengusaha, tapi disegala bidang karir. Karena itu ajarkan anak anda untuk berjualan, karena dengan berjualan, sang anak tidak malu untuk berkomunikasi dengan orang lain, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan dirinya. Bagaimana cara mengajarkannya? Ajaklah anak untuk berjualan mainan-mainan yang telah tidak terpakai dirumah, atau buku-buku bekas. Biarkan mereka untuk menentukan harga jual dari barang tersebut dan bantu mereka saat transaksi penjualan berhasil seperti menghitung uang kembalian, membungkus produk yang berhasil dijual dan berterimakasih kepada pembeli.
- Keempat, ajarkan anak untuk mengelola keuangan. Pengelolaan keuangan sangatlah jarang diajarkan disekolah, karena itu sebagai orang tua kita bisa membatu mereka dengan cara ajarkan mereka berjualan atau membantu anda berjualan. Kemudian ajarkan bahwa uang yang didapat bisa menghasilkan yang lebih banyak dengan cara memutar uang tersebut untuk berdagang berikutnya. Tidak lupa untuk mengajarkan mereka untuk bersedekah dari setiap penghasilan yang mereka dapatkan.
- Kelima, ajarkan tentang marketing. Cara marketing atau memasarkan produk sangatlah penting. Tanpa metode pemasaran yang baik, maka suatu usaha bisa mengalami kegagalan. Lalu bagaimana caranya? Ajak anak anda untuk melihat papan, poster atau iklan tentang suatu produk yang sama tapi dari beberapa iklan perusahaan yang berbeda-beda. Lalu tanyakan pada mereka, mana iklan yang lebih bagus dan kenapa yang satu bagus dan yang lain kurang bagus. Anda akan sangat terkejut dengan jawaban-jawaban mereka yang kadang tidak terduga dan bahkan sangat menggelitik.
- Keenam, ajarkan anak untuk kegagalan. Di sekolah kita selalu diajarkan bahwa kegagalan itu adalah suatu bencana yang besar, tapi di dunia bisnis, kegagalan bisa menjadi guru dan motivasi untuk perubahan yang sangat bagus. Jika anak anda gagal, maka motivasilah mereka untuk belajar dari kesalahan dan untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut.
- Ketujuh, ajarkan anak komunikasi yang efektif. Anak jaman sekarang terkadang sangat takut untuk berkomunikasi secara tatap muka, karena mereka sangat terbiasa dengan sms dan jejaring sosial. Salah satu penunjang bisnis yang penting adalah cara kita berkomunikasi dan bernegosiasi. Cara mengajarkannya adalah dengan bermain pembeli dan penjual. Pertama contohkan anda sebagai penjual dan anak anda sebagai pembeli. Contohkan kepada mereka bagaimana cara untuk menghadapi pembeli dengan baik. Kemudian gantilah peran tersebut, sekarang anda menjadi pembeli dan anak menjadi penjual. Dengan ini anak anda terlatih untuk berkomunikasi dan berani menanggapi kemauan orang lain.
- Kedelapan, ajarkan anak mandiri dan percaya diri. Pastinya kita ingin anak kita menjadi anak yang mandiri dan sukses. Lalu bagaimana caranya? Setiap kali anak anda meminta mainan baru, ajaklah anak anda berpikir bagaimana cara menghasilkan uang agar bisa membeli barang tersebut. Hal ini akan meningkatkan daya kritis dan daya kreatifitas mereka.
- Kesembilan, ajarkan anak untuk saling tolong-menolong. Buat apa berhasil dalam suatu bisnis jika tidak bermanfaat bagi orang lain? Sangatlah penting untuk mengajarkan anak anda untuk bersedekah, sehingga anak tidak menjadi serakah dan egois. Ajak mereka untuk memasukkan uang ke celengan – celengan masjid setiap kali mereka mendapatkan uang dari berjualan ataupun uang jajan dari anda.
- Kesepuluh, ajarkan anak kepemimpinan. Di sekolah anak diajarkan untuk selalu mengikuti peraturan yang ada. Mereka diprogram untuk belajar dan menghapal dan bukan untuk menjadi orang yang berpikir secara mandiri. Ilmu sebagai pengusaha mengajarkan anak untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi yang unik dan lebih baik. Bagaimana cara mengajarkannya? Beri kesempatan kepada anak anda untuk memimpin temannya pada saat bermain. Ajarkan mereka untuk berbicara di depan keluarga saat makan malam atau acara keluarga bersama.
Penulis : Dhia Prekasha Yoedha
Sumber : http://www.sekolahpengusaha.us, 6 November 2013
Valentino Dinsi | 06, 2013