Menjadi pewirausaha dianggap sebagai jalan keluar untuk mengatasi berbagai masalah di dunia kerja. Bahkan, Mary Mazzio, pembuat film sekaligus seorang pengusaha di Amerika, mengatakan bahwa setiap orang memiliki kewajiban untuk menjadi wirausaha. "Namun Anda harus bertanya bagaimana cara menciptakan nilai lebih pada produk, dan mengetahui cara bisnis yang lebih baik," ungkap Mazzio.
Untuk menambah ilmunya tentang wirausaha, Mazzio banyak mewawancarai para pengusaha sukses seperti Richard Branson, pemilik Virgin Group, dan Arthur Blank, co-founder The Home Depot. Dalam wawancaranya, satu hal yang paling diingat oleh Mazzio adalah sifat kewirausahaan ini bisa diajarkan pada anak-anak, agar mereka memiliki jiwa wirausaha sejak kecil. Untuk menanamkan jiwa wirausaha pada anak-anak, ini yang harus Anda lakukan:
1. Tumbuhkan rasa percaya diri
"Anak saya sangat pemalu ketika masih kecil, dan ia akan mengarang berbagai alasan untuk menolak permintaan saya untuk mulai berwirausaha," ungkap Mazzio.
Sebaiknya didik anak untuk lebih percaya diri dan menghilangkan rasa malu dalam dirinya. Berhenti berpikir tentang rasa malu terhadap orang lain, dan berhentilah untuk hanya berpikir tentang diri sendiri. Ajak anak untuk mulai berani berinteraksi dengan orang lain, dan tampil lebih percaya diri akan kemampuan mereka.
2. Membuat kamar inspirasi
Dimana para pengusaha mendapatkan inspirasi dan ide-ide terbaik mereka? Menurut Mazzio, sebagian besar ide terbaik para pengusaha dihasilkan dari sebuah ruang untuk berpikir kreatif. Buatlah sebuah ruang bermain yang penuh dengan berbagai hal yang bisa meningkatkan kreativitas anak.
"Jika anak-anak merasa bosan, hindari untuk membeli mainan untuk mereka. Ajari mereka untuk memikirkan cara menghibur diri mereka sendiri," sarannya.
Proses ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak memecahkan masalah mereka, lebih kreatif, dan punya inisiatif yang tinggi. Inilah salah satu modal seorang pengusaha yang sukses.
3. Tingkatkan produktivitas
Ketika bekerja atau berwirausaha, uang memang merupakan imbalan yang akan didapatkan sebagai hasil dari produktivitas dan kreativitas mereka. Namun, biasakan untuk mengajarkan pada anak-anak bahwa uang tidak selalu bisa menjamin kebahagiaan mereka. Beri pengertian pada anak, bahwa sebenarnya proses produktiflah yang terpenting dalam pekerjaan. Karena proses produktif akan memberi mereka rasa kebebasan dan kemerdekaan.
"Pacu mereka untuk giat belajar matematika dan keterampilan menulis, karena dua pelajaran ini bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari, dan bisa digunakan untuk memenangkan rencana bisnis untuk investor," tukasnya.
4. Jangan remehkan kegagalan
Mazzio mengungkapkan bahwa nilai kewirausahaan bukan hanya dibutuhkan untuk menciptakan bisnis yang sukses. Kewirausahaan juga merupakan cara hidup dan cara berpikir seseorang. Ketika yang tertanam pada diri kita adalah wirausaha merupakan cara untuk mendapat kesuksesan dan menghasilkan uang yang banyak, jangan heran bila kita mengalami kegagalan.
"Banyak orang yang meremehkan kegagalan, dan kadang bicara dalam konteks menghina. Padahal dari kegagalan kita bisa belajar. Pengusaha yang besar adalah orang yang bisa bangun dan menarik diri kembali setelah gagal," tukasnya.
Belajar dari kegagalan bisa memperluas karakter Anda, dan membuat Anda berpikir lebih kreatif tentang bagaimana mencapai berbagai hal yang sulit dicapai. Ajarkan anak-anak untuk siap menghadapi berbagai kegagalan yang mungkin terjadi, dan ajarkan mereka untuk lebih berani menghadapi berbagai risiko.
Penulis : Christina Andhika Setyanti
Editor :Dini
Sumber :ForbesWoman, dikutip dari : http://edukasi.kompas.com/, Sabtu, 31 Maret 2012, 07:36 WIB