Secara prinsipil, pengembangan Pendidikan karakter tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi kedalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya satuan pendidikan. Oleh karena itu pendidik dan satuan pendidikan perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter ke dalam Kurikulum, silabus yang sudah ada.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai karakter sebagai milik peserta didik dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial
4 PRINSIP PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER
1. Berkelanjutan
mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai karakter merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses tersebut dimulai dari TK/RA berlanjut ke kelas satu SD/MI atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas terakhir SMP/MTs.
Pendidikan karakter di SMA/MA atau SMK/MAK adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun. Sedangkan pendidikan karakter di Perguruan Tinggi merupakan penguatan dan pemantapan pendidikan karakter yang telah diperoleh di SMA/MA, SMK/MAK.
2. Melalui semua mata pelajaran,
Pengembangan diri, dan budaya satuan pendidikan mensyaratkan bahwa proses pengembangan karakter dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler, ekstra kurikuler dan kokurikuler. Pengembangan nilai-nilai tersebut melalui keempat jalur pengembangan karakter melalui berbagai mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam standar Isi.
3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan melalui proses belajar
(value is neither cought nor taught, it is learned) (Hermann, 1972) mengandung makna bahwa materi nilai-nilai karakter bukanlah bahan ajar biasa.
4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.
Prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan karakter dilakukan oleh peserta didik bukan oleh pendidik.
Inilah 4 Prinsip Pendidikan Karakter yang harus dikembangkan oleh tenaga pendidik dengan semangat 45 demi kemajuan pendidikan indonesia yang akhir-akhir ini terlihat begitu ketinggalan dari kemajuan pendidikan di negeri tetangga, dengan pendidikan Berkarakter, mari kita tunjukkan pada dunia bahwa indonesia mempunya karakter bangsa yang unik dan mandiri.
Sumber : http://degk-dmbio.blogspot.com/, Minggu, 01 April 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar