Kamis, 12 Maret 2015

12 Karakter Pemimpin Masa Depan.


Seorang pemimpin yang baik tidak dilihat dari banyaknya ia mendapat suara dari masyarakat tetapi pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang benar-benar berjiwa demokratis dan memiliki kriteria tersendiri demi menciptakan masyarakat adil dan makmur, tidak hanya itu seorang pemimpin yang baik juga harus berkomitmen demi mencapai tujuan yang utama bukan tujuan sampingan demi meraih material. 

Ada beberapa karakter atau kriteria pemimpin yang harus diwujudkan di masa depan :


1. Berpegang teguh pada Tuhan

Seorang pemimpin harus berpegang teguh kepada Tuhan dan mempertahankan keimanan agar tidak terlibat dalam lingkaran setan.


2. Berjiwa Demokratis

Demokratis berarti tidak mementingkan diri sendiri atau pun golongan tetapi lebih mementingkan dan mendahulukan masyarakat. Jika wakil rakyat memiliki jiwa demokratis maka tidak akan terjadi penyelewengan dan penyimpangan di negara ini.


3. Peka terhadap perubahan intern bangsa

Perubahan intern bangsa adalah perubahan yang terjadi di negara tersebut baik di bidang ekonomi, sosial dan budaya, maupun politik. Wakil rakyat atau anggota DPR harus cepat merespon segala bentuk tindakan dari masyarakat baik itu demonstrasi atau bukan. Seperti perubahan terhadap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang banyak menimbulkan kericuan di masyarakat. Oleh karna itu, mereka harus bertindak cepat dalam mengatasi hal seperti itu dengan menetapkan harga BBM.


4. Mengakomodasi kesetaraan gender

Gender artinya jenis kelamin. Sedangkan kesetaraan adalah kesamaan seseorang dengan orang lain tanpa membedakan status sosial. Disini kesetaraan gender bukan berarti kesamaan antara derajat kaum pria dan kaum wanita. Melainkan, kesamaan di muka umum. Dimana setiap wakil rakyat boleh mengakomodasikan seseorang sesuai dengan keahliannya. Wanita juga berhak mengapresiasikan pendapatnya kepada wakil rakyat, bahkan wakil rakyat dapat pula berasal dari kaum wanita. Sebagai contoh, Ibu Megawati sebagai presiden wanita pertama di Indonesia.


5. Bervisi Multikulturalisme

Indonesia memiliki banyak keanekaragaman etnis atau suku, adat istiadat, agama, bahasa, kebudayaan dan lain-lain. Semua itu tercakup dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Multikulturalisme adalah tuntutan pengetahuan atas berbagai jenis kebudayaan agar kebudayaan tersebut tidak di klaim oleh negara lain. Jadi, pemerintah harus bersikap tegas dan bertindak cepat untuk segera mempatenkan milik negara yang menjadi ciri khas dan budaya bangsa.


6. Memimpin dengan Bersih dan Anti-KKN.

Jika seorang pemimpin tidak bersih dan bersikap KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) maka dampak negatif dari sikap tesebut adalah dapat membahayakan stabilitas serta keamanan, bahkan merongrong pembangunan sosial ekonomi, politik, juga nilai-nilai demokrasi. Apabila pemimpin bersikap bersih dan bebas dari KKN maka akan terwujud para pemimpin atau wakil rakyat yang jujur dan dapat mempertahankan stabilitas keamanan, bahkan mempercepat pembangunan sosial ekonomi, politik dan nilai demokratis akan terwujud.


7. Mengutamakan Profesionalisme dan Kepemimpinan

Seorang pemimpin diangkat karena keahlian, kesamaaan visi ke depan, dan keberanian untuk melakukan tindakan-tindakan yang membawa bangsa ini maju dan beradab secara tegas. Bukan sebaliknya, seorang pemimpin diangkat karena memiliki kedekatan semata terhadap pemimpin yang ada diatasnya hal tersebut dilakukan secara tidak profesional.


8. Berani Bermimpi dan Mewujudkannya

Berani mengatur langkah dan bertindak adalah tanda keberanian untuk mewujudkan berbagai hal yang menjadi impiannya. Sedangkan mimpi adalah sebuah imajinasi dan angan-angan tentang bagaimana bangsa ini perlu diubah agar kesengsaraan masyarakat dan beban-beban bangsa yang berat bisa teratasi.


9. Keharusan Memiliki Visi Jauh ke Depan

Visi adalah wawasan jauh ke depan dan juga keinginan akhir yang dituju. Untuk menciptakan masyarakat yang makmur, adil dan sejahtera, jauh waktu sebelum semua itu para pemimpin telah memesan tentang pentingnya semangat dalam penyelenggaraan kepemimpinan bangsa. Semangat yang baik akan membuahkan kepemimpinan yang baik, meskipun undang-undang dasarnya yang ada misalnya kurang baik. Sebaliknya, meskipun undang-undang dasarnya bagus, tetapi mutu semangat kepemimpinannya rendah ( hanya untuk mementingkan pribadi dan golongan), undang-undang yang baik pun akan direkayasa.


10. Jiwa Nasionalisme dan Merakyat

Wakil rakyat harus memiliki tujuan yang sama dengan masyarakat yaitu menciptakan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. Karena wakil rakyat berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jika wakil rakyat memiliki jiwa nasionalisme dan merakyat maka semua tujuan akan tercapai.


11. Ketekunan dan Kemandirian

Seorang pemimpin harus memiliki ketekunan dalam menciptakan tujuan-tujuannya terhadap bangsa walaupun hal yang diraih harus butuh perjuangan dan dilakukan berulang-ulang sampai pada apa yang ingin dicapai. Kemandirian tidak luput dari aspek pencapaian bangsa yang merdeka dalam artian bukan tidak menerima pemberian dari orang lain tetapi dalam hal ini pemberian orang lain tidaklah dianggap sebagai tujuan. Segala sesuatu harus dimulai dari hal yang kecil dan terbatas. Dengan sifat ketekunan dan kemandirian inilah yang kelak berkembang dan menjalar menjadi semangat bangsa secara nasional.


12. Amanah dan Bertanggung jawab

Amanah adalah sebuah kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada wakil rakyat atau anggota DPR yang bertugas untuk menyampaikan segala bentuk apresiasi positif dari masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah yang bebas aktif. Selain itu, amanah tersebut harus dipertanggung-jawabkan dampaknya, apakah berdampak positif atau negatif karena setiap perbuatan yang dilakukan harus didasarkan pada tanggung jawab seseorang yang melakukannya.

Dengan karakter-karakter tersebut, para calon pemimpin dapat selalu mengevaluasi diri agar dapat menjadi aktor utama dalam mengembalikan jati diri bangsa. Sebagai contoh, Soekarno yang terkenal dengan sebutan Bung Karno merupakan pemimpin bangsa sejati. Jiwa patriotisme yang dimiliki oleh beliau yang mengantarkan Indonesia pada kursi kepemimpinan. Gaya kepemimpinan Soekarno menghipnotis dunia. Meski saat itu kondisi Indonesia dalam impitan ekonomi dan sosial yang mendera, secara politis Indonesia begitu kukuh di mata dunia. Walaupun semua kriteria di atas bisa saja tidak tercapai, tetapi kita berharap memiliki pemimpin yang mampu merangkul semua aspek kehidupan di Indonesia dan memajukan bangsa ini demi mengembalikan jati diri bangsa.

Referensi :
Khalik, Nur. (2012). Kepemimpinan Kaum Muda. Yogyakarta : Cempaka Putih.

Penulis :  Septia Milanda
Sumber : www.pewarta-indonesia.com, Kamis, 05 Juli 2012 10:18 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar