Kamis, 12 Desember 2013

Tips Mengenai Belajar Menabung Untuk Anak.


Waktu saya masih kecil, saya tidak familiar dengan konsep menabung di bank pada masa itu. Namun ibu saya setiap hari dengan bijaknya selalu menerapkan aturan penyisihan uang jajan ke dalam celengan yang tidak bisa dibuka kecuali diperbolehkan untuk memecahkannya.

Bahkan saat hari raya idul fitri, hari raya Islam yang dikenal oleh anak-anak sebagai hari raya mainan, saya membawa celengan saya kemana-mana. Alih-alih menghamburkan uang yg saya terima dari kerabat dan keluarga besar, saya memasukkan semuanya ke dalam celengan. Dengan harapan di akhir pekan (Idul Fitri biasanya dirayakan seminggu penuh) celengan saya akan penuh, dan saya akan sanggup membeli tas dan sepatu sekolah baru idaman saya dengan mainan sebagai bonusnya.

Itulah awal dimana saya belajar untuk membuat anggaran, menabung dan berinvestasi.

Lantas bagaimana para ibu sekarang mengajarkan anak-anak pengetahuan mengatur keuangan?

Mungkin beberapa saran berikut bisa anda terapkan.

1. Komunikasi. 
Hal yang paling penting adalah berkomunikasi terbuka dengan anak anda. 
Luangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak terkait masalah uang. Mulai dari bagaimana cara mendapatkannya, menyimpan, menggunakan, bahkan sampai cara mengembangkannya.

2. Jangan segan menceritakan permasalahan keuangan dalam keluarga anda. 
Tidak perlu secara menyeluruh dan terperinci, cukup yang terkait dengan kebutuhan anak. Agar lebih fokus, mulai dengan menjelaskan bahwa masih banyak kebutuhan lainnya yang lebih penting untuk dibeli, misalnya kebutuhan sekolah dibandingkan mainan tertentu.

3. Ajak anak saat anda berbelanja. 
Biarkan dia menghitung rincian pengeluarannya dan menganalisis barang apa saja yang sangat perlu dibeli. Dalam hal ini, pelajaran yang ditekankan bukan mengenai pola hidup hemat, namun sebuah sikap untuk mengatur dan memilah-milah apa saja barang yang perlu dibeli dan tidak perlu dibeli.

4. Letakkan celengan besar yang tidak bisa dibuka di kamar anak. 
Ini lebih efektif daripada celengan yang bisa dibuka-tutup. Anak akan belajar menahan godaan untuk membongkar celengan sebelum penuh. 

Tidak masalah bila motivasi anak menabung adalah untuk membeli mainan. Bagaimanapun mainan juga hal penting dalam proses perkembangan mereka. Namun mintalah anak menabung untuk membeli mainannya sendiri. Selain menerapkan pola hidup hemat, aktivitas menabung ini juga mengajarkan anak untuk hidup mandiri.

Secara keseluruhan adalah anda perlu mengajarkan anak menabung sejak kecil. Sebaliknya, anda dapat menjelaskan kepada anak bahwa perilaku boros tidak baik untuk masa depannya. Untuk mengajarkan hal ini, anda perlu memberikan contoh langsung kepada anak sehingga mereka dapat meniru dan mempraktikkannya.

Jadilah teladan mereka.

Penulis : Putri Fitria
Sumber : http://liveolive.com/, 09 Juli 2012.

1 komentar: