Minggu, 25 Mei 2014

Sudah Kuatkah "Brand" Anda? Kenali Cirinya !


Kunci sukses brand, baik merek dagang maupun personal brand, tak hanya dipengaruhi keunikan atau inovasinya. Pakar Branding, Amalia Maulana, mengatakan, kekuatan suatu brand (merek dagang atau personal), punya pengaruh besar terhadap kesuksesan suatu produk atau seseorang dalam kariernya. Brand yang kuat akan lebih mampu bertahan dalam persaingan. 

"Mereka sudah punya pengikut setianya sendiri. Sekalipun ada banyak saingan tapi pengikut setianya tidak akan berpaling dari brand Anda," kata Amalia saat sharing session Brandmate: Mengubah Just Friend Menjadi Soulmate di Kantor Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta Barat, Jumat (23/5/2014). 

Bagaimana dengan brand Anda? 
Sudahkah brand Anda dikenal dan melekat erat di pikiran orang lain? Kenali tanda-tanda brand yang kuat berikut ini:


1. Dikenal

Bila bicara merek dagang, sebuah brand yang kuat sudah pasti dikenal baik oleh target konsumen yang ditentukannya.

"Setiap bisnis harus selalu memiliki target konsumen yang disasar sesuai dengan jenis produk atau jasa yang dimilikinya. Oleh karenanya sangat penting, brand Anda harus dikenal oleh target market Anda sendiri. Tidak harus selalu dikenal semua lapisan yang penting pesan brand sudah sesuai dengan target konsumen," katanya. 

Sementara jika bicara personal branding, bagaimana diri Anda dikenal oleh orang-orang yang berhubungan dengan Anda dalam pekerjaan, kehidupan pribadi, komunitas, keluarga, akan menentukan seberapa kuat sosok Anda ada dalam benak mereka.


2. Disukai

Setelah dikenal, sebuah brand yang kuat sudah pasti disukai. Amalia mengatakan, brand yang disukai ini memiliki persepsi yang baik dan juga memiliki citra yang baik di mata konsumennya, atau dipersepsikan oleh orang lain jika bicara personal brand. 

Misalnya, sebuah produk minuman disukai karena memiliki kualitas baik dan konsisten menjaga kualitasnya tersebut, atau sebuah produk disukai karena kemasannya yang menarik. Sementara kalau bicara personal brand, bagaimana seseorang dikenal oleh banyak pihak dan ia juga disukai oleh semua orang. 


3. Dipilih

Brand yang kuat pasti memiliki daya jual yang lebih tinggi dan menjadi pilihan prioritas dibandingkan yang lainnya. Sekalipun banyak produk serupa yang ditawarkan di pasaran, konsumen tak akan berpaling ke brand lainnya. 

"Ini adalah proses terberat dalam proses branding karena cukup sulit untuk membuat konsumen mau memilih brand, kembali memilih dan tidak mau yang lain," kata perempuan yang juga berprofesi sebagai dosen di sekolah bisnis ini.

Sedangkan dalam personal branding, seseorang yang memiliki brand kuat, ia akan dengan mudahnya dipilih karena kualitas yang dimilikinya. Jangan heran bila ada atasan yang hanya mempercayakan satu orang saja dalam menjalankan tugas tertentu, atau saat wawancara kerja, seseorang dengan personal brand yang kuat akan lebih mudah menarik perhatian dan mendapatkan pekerjaan dalam waktu singkat. Perusahaan takkan lama memutuskan untuk merekrut seseorang dengan personal brand yang kuat.


4. Memiliki brand ambassador

Sebuah brand akan menjadi sangat kuat ketika memiliki brand ambassador. Hanya saja brand ambassador ini bukanlah sosok selebriti yang didapuk untuk mewakili brand. Brand ambassador yang dimaksud adalah seorang konsumen setia yang sudah kenal baik dengan brand yang tanpa disadari akan mengajak orang-orang lain untuk ikut memilih brand Anda. 

"Konsumen setia itu akan memberi referensi kepada orang lain untuk ikut memilih brand Anda karena dianggap memiliki banyak kelebihan dibanding brand lain," ujarnya.

Dalam personal branding, brand ambassador adalah mereka, teman, keluarga, kolega yang selalu bicara positif tentang Anda bahkan merekomendasikan Anda pada setiap kesempatan.


5. Memiliki brand guardian

"Pencapaian terbesar sebuah brand adalah memiliki brand guardian atau kelompok pembelanya," kata Amalia. 

Kelompok pembela ini akan dengan sukarela membantu brand Anda ketika menghadapi masalah brand.

Jadi, kalau sebuah merek dagang mendapatkan kesan negatif dari sebagian konsumen, maka konsumen lain (brand guardian) akan membelanya. Sedangkan dalam personal branding, kalau ada pihak tertentu yang menjelekkan nama Anda dan merusak reputasi, selalu akan ada orang-orang (brand guardian) yang menyelamatkan reputasi Anda karena mereka bicara tulus mengenai siapa Anda yang dikenal baik oleh mereka. 

Bagaimana, sudah kuatkah brand Anda?

Penulis : Christina Andhika Setyanti
Editor : Wardah Fajri
Sumber : http://female.kompas.com/, Sabtu, 24 Mei 2014, 17:20 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar